Kamis, 11 April 2013

Waspadai pembodohan takwil Al-Qur'an Surat at-Taubah ayat 109 yang dikaitkan dengan hancurnya WTC




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Ana awali tulisan ini berangkat dari banyaknya postingan-postingan yang tidak bertanggung jawab yang menakwilkan Al-Qur'an surat at-Taubah ayat 109 dengan hancurnya gedung WTC (World Trade Center) pada 11 November 2001.

Kurang lebih beginilah isi salah satu dari postingan 'menyesatkan' yang mereka sebarkan itu :

===============================================

Judul : Subhanallah kejadian WTC sudah tertulis dalam Al Quran

Bismillahir-Rahmanir-Raahiim .. 

“Tragedi 11 september 2001 memang membuat pilu.Namun Kejadian tersebut Telah Tercatat dan tidak diketahui oleh seorangpun.Adalah suatu Keajaiban Al-Quran yaitu membuktikan Suatu kejadian akan terjadi di masa mendatang.Walaupun Allah telah MEMPERINGATKAN kita akan kejadian ini,namun kita tak sadar Akan maksud dari Surah At-Taubah ayat 109 ini : ”
Ternyata Allah telah memberikan kabarnya 14 abad yang lalu tanpa diketahui oleh
manusia. Ini adalah salah satu mukjizat Al-Qur’an yang telah membuktikan kejadian pada masa yang akan datang.


Tragedi WTC ada dalam Surah At-Taubah Ayat 109 :

Terjemahan :

“Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunannya di atas dasar taqwa
kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang
yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh , lalu
bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam.
Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang Zalim.”
Disitu disebutkan keruntuhan sebuah bangunan karena yang mendirikannya adalah orang -orang yang zalim.

Pada Surah At-Taubah di atas telah disebutkan kata ditepi jurang yang runtuh yang dalam arabnya “JURUFIN HAR”. ulama tafsir dulu menterjemahakan kata ini sebagai “tepi jurang yang runtuh”
ternyata 14 abad kemudian kata tersebut menjadi nama sebuah jalan dikota New York tempat berdirinya WTC, iaitu : Jalan JERF HAR.

Subhanallah !!

Kita ingat kejadian Gedung WTC runtuh pada tanggal 11-9-2001.
Mari kita lihat beberapa kesamaan (yang mestinya bukan hanya kebetulan semata-mata ) :

1. Tanggal 11 adalah tanggal terjadinya tragedi WTC , apakah suatu kebetulan bila surat At Taubah terletak pada juz ke 11.
2. Bulan terjadinya tragedi itu adalah bulan September (bulan ke 9), apakah secara kebetulan jika surat At Taubah berada pada urutan ke 9 dari Alquran.
3. Tahun terjadinya tragedi itu adalah tahun 2001 , apakah secara kebetulan pula bila jumlah huruf dalam surat At Taubah terdiri dari 2001 huruf.
4. Jumlah tingkat di gedung WTC ada 109 tingkat, sekali lagi apakah mungkin kebetulan – berulang sampai 4 kali – bila hal tersebut sudah tertulis dalam Surah At Taubah ayat 109.

SubhanAllah, Maha Suci Allah dan sungguh benar Muhammad adalah Rasul-Mu !
Sungguh benarlah firman-Mu :

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru langit dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahawa Al Qur’an itu adalah benar. (Al Qur’an, surah Al Fushshilat 53)

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya... 

===============================================

Awal ana mendapatkan postingan ini adalah dalam suatu blog pribadi seseorang, kemudian terdapat kawan yang menyebarkan melalui facebook dalam group rohis kampus hingga kemudian dihapus karena ana beri peringatan, dan baru saja, ada lagi kawan yang mempostingnya. Parahnya adalah para komentator yang semuanya terkesima dengan kata-kata "subhanallah", "Allahuakhbar", dll tanpa kritis dan meneliti terlebih dahulu kebenaran artikel tersebut.

Sungguh penulis artikel tersebut jauh dari sikap berhati-hati dalam memposting suatu berita. Ia menulisnya tanpa ilmu. Metode pentakwilannya seperti kaum Mutakallimin, yakni dengan numerologi, mencocokkan angka-angka dari tanggal, blok jalan, waktu kejadian dengan ayat dan nomor surat dalam al-Qur'an. Metode tersebut jelas tidak sesuai disiplin ilmunya, tidak memenuhi kaidah tafsir, tidak memperhatikan asbabun nuzul, bahkan tidak memperhatikan ayat sebelumnya dan sesudahnya. Itu merupakan otak-atik gathuk, yakni memaksakan suatu perkara atas perkara yang lain yang tidak ada kaitannya. Postingan HOAX semacam ini sudah lama beredar dan penyebarannya sudah cukup parah.

Lalu menjelaskan tentang apakah Al-Qur'an Surat at-Taubah ayat 109 tersebut ?

Sebenarnya hal ini sudah cukup terjawab jika kita simak dari surat at-Taubah ayat 107 hingga ayat 110 :

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلا الْحُسْنَى وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ

Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan mesjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). (Qs. at-Taubah [9] : 107) 

لا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ

Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih. (Qs. at-Taubah [9] : 108) 

أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى تَقْوَى مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ مَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridaan (Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahanam? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dzalim. (Qs. at-Taubah [9] : 109) 

لا يَزَالُ بُنْيَانُهُمُ الَّذِي بَنَوْا رِيبَةً فِي قُلُوبِهِمْ إِلا أَنْ تَقَطَّعَ قُلُوبُهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Qs. at-Taubah [9] : 110)

Dalam tafsir Jalalayn dijelaskan pada bab at-Taubah ayat 109 sebagai berikut :

(Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar takwa) karena takut (kepada Allah dan) selalu mengharapkan (keridaan)-Nya itu (yang lebih baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi) dapat dibaca jurufin dan dapat pula dibaca jurfin, artinya di pinggir (jurang) yakni hampir roboh (lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia) maksudnya bangunannya roboh berikut orang-orang yang membangunnya (ke dalam neraka Jahanam?) ungkapan ayat ini merupakan tamtsil/perumpamaan yang paling baik, yaitu menggambarkan pembangunan mesjid yang berdasarkan bukan kepada takwa, kemudian akibat-akibat yang akan dialaminya. Kata tanya pada permulaan ayat ini mengandung makna taqrir, artinya mesjid pertamalah yang baik seperti halnya mesjid Quba. Sedangkan gambaran yang kedua adalah perumpamaan mesjid dhirar. (Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dzalim). (Tafsir Jalalayn - Jalaluddin Asy-Syuyuthi & Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy; Bab : at-Taubah [9] : 109) 

Adapun asbabun nuzul tentang Al-Qur'an surat at-Taubah ayat 107-110 adalah sebagai berikut : 

Ibnu Ishaq ra. menuturkan bahwa suatu saat, Abu Ruhm al-Ghifari ra., salah seorang yang ikut berbaiat kepada Rasulullah saw. di bawah pohon (Baiatur Ridhwan), berkata, "Orang-orang yang membangun Masjid Dhirar mendatangi Rasulullah saw., yang saat itu bersiap menuju Tabuk, dan berkata, 'Wahai Rasul, sesungguhnya kami telah membangun sebuah masjid khusus untuk yang sakit dan memerlukan bantuan, untuk berlindung pada malam yang sangat dingin dan di musim hujan. Kami ingin, engkau mendatangi masjid kami dan shalat di dalamnya.' Rasul saw. berkata, 'Sesungguhnya aku akan berangkat berperang. Jika kami sudah kembali, insyaAllah, kami akan mendatangi masjid kalian dan shalat bersama kalian.' Saat Rasul saw. dan para sahabat kembali dari Tabuk, mereka singgah dan beristirahat di Dzi Awan. Maka, turunlah keempat ayat ini (Surat at-Taubah [9] : 107-110). Rasul saw. pun memanggil Malik ibn Dhukhsyun ra. dan Ma'an ibn 'Adi ra. seraya berkata, 'Pergilah kalian ke Masjid yang dibangun orang-orang dzalim itu. Hancurkan dan bakarlah !' Lalu, mereka pun melaksanakan perintah Rasul saw. itu." (HR. Ibnu Mardawayh - Tafsir Qur'an per-Kata - Maghfirah Pustaka)

Maka Al-Qur'an surat at-Taubah ayat 107-110 itu menjelaskan tentang orang-orang munafiq yang membangun sebuah masjid untuk mencelakai Rasulullah saw dan para shahabat. Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Rasul-Nya untuk menghancurkan masjid tersebut. Bangunan yang dimaksud dalam ayat itu adalah Masjid Dhirar. Sama sekali tidak ada hubungan / kaitannya dengan WTC.

Maka marilah mempelajari al-Qur'an sesuai kaidahnya agar tidak tertipu oleh opini-opini menyesatkan. Sungguh seorang muslim, terlebih seorang hamlud dakwah adalah yang mencerdaskan umat dan menyebarkan ide-ide dan solusi-solusi Islam di tengah-tengah umat. Maka janganlah menyebarkan kabar-kabar HOAX yang justru mengakibatkan sebaliknya, yakni membodohi umat. 

والله أعلمُ بالـصـواب

===========================================

Berikut beberapa situs penyebar HOAX tersebut :


Dan masih banyak lagi situs-situs dan blog-blog penyebar HOAX ini. 

3 komentar:

  1. Saya tidak bermaksud menafikan penjelasan/tafsir surat At-Taubah ayat 107-110, khsusnya ayat 109 yang mana oleh Muhammad hikmatullah telah di postingkan sebagai prediksi Al-Quran terhadap peristiwa WTC 2001. Sekarang saya bertanya, sejauh mana Al-quran dapat menjelaskan segala sesuatu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Al-Qur'an menjelaskan segalanya dari alam semesta, kisah nabi, hukum Islam dan lainnya

      Hapus
    2. @ MM :

      هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلا أُولُو الألْبَابِ

      Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari isi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS. Ali 'Imran [3] : 7)

      Hapus

Free Islamic E-books